Minggu, 16 November 2014

Kutukan Jam Saku

Apa yang Anda harapkan dari sebuah jam? Mungkin semuanya sama, yaitu menunjukkan waktu. Tapi tidak semua orang mengharapkan 'waktu' yang sama. Terkadang ada beberapa orang kaya, lebih memilih jam yang berbeda dari yang lainnya, bukan hanya penanda waktu saja.

Tidak sedikit mereka yang berkantong tebal, memiih jam yang mempunyai kualitas ciamik. Baik dari desain, bahan yang digunakan, hingga ketepatan waktu yang ditunjuk jam tersebut. Namun bagaimana jika sebuah jam mempunyai kutukan? Dan membuat pemiliknya kehilangan orang-orang tercinta?

Mungkin akan sedikit yang mempercayainya. Tetapi inilah cerita yang dimiliki jam saku paling komplek di dunia, yang dibuat oleh Patek Philippe di tahun 1952. Untuk membuat jam yang diberi nama 'Holy Grail' ini, setidaknya dibutuhkan waktu sekitar lima tahun.

Lalu apa yang membuatnya istimewa? Jam tangan yang dibuat bukan pada komputer ini, memang mempunyai kerumitan yang tidak pernah dipikirkan oleh siapapun saat itu, termasuk oleh pembuatnya.

Jam tangan ini terdiri dari tiga lapisan, lapisan pertama di dalam mesinnya menandakan stopwatch dan waktu, lapisan kedua penanda bulan, kalender dan tahun, dan lapisan terakhir sebagai penanda rasi bintang.

Jam tangan ini dibuat atas pesanan bangkir terkemuka saat itu, bernama Henry Graves Jr, yang merupakan salah satu bankir terkaya di Amerika. Setelah selesai pembuatannya, jam tersebut berpindah tangan kepada Graves, sepertinya kutukan pun dimulai.

Tujuh bulan setelah ia menerima jam ini, sahabatnya meninggal. Pada awal November 1934, putra bungsunya, George, meninggal dalam sebuah kecelakaan di Pasadena, California.

Kini jam tangan super kompleks ini, dijual dalam sebuah lelang dan berhasil terjual seharga Rp300 miliar, untuk seseorang yang tidak disebutkan namanya. Jam tangan saku ini tidak pernah ada yang menyainginya sampai saat era komputer saat ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar